Kali ini Tempo berkesempatan melakukan review ponsel Redmi 10A.

Ponsel ini memiliki desain dan spesifikasi mirip dengan saudaranya Redmi 10C.

Unit yang dipakai untuk dicoba adalah varian 3 GB+64 GB dengan warna Sky Blue.

Smartphone yang memiliki layar layar 6,53 inci ini cukup enak digenggam satu tangan.

Pada bagian belakang memang terasa sedikit bertekstur.

Namun, disarankan smartphone diberi casing, finger strap atau cincin di belakang produk untuk berjaga-jaga.

Pada kotak penjualan berisi produk Redmi 10A, adaptor 10W, kabel USB, alat pembuka SIM, kartu garansi dan panduan pengguna.

Smartphone ini ditujukan untuk level pemula dengan harga sejutaan dengan fitur yang standar.

RAM yang disematkan 3 GB dengan varian kapasitas penyimpanan 32 GB dan 64 GB.

Jika masih kurang dapat ditambah dengan micro SD hingga 1 TB.

Bagian yang diuji coba pada varian ini adalah kamera.

Pada pengujian demi keamanan smartphone diberi tambahan perangkat phone holder dan tali lanyard.

Saat pemotretan seluruhnya menggunakan pengaturan otomatis kecuali saat pemotretan malam.

Juga tidak memakai filter apapun dan tidak memakai lensa tambahan.

Hasil foto juga tidak dimodifikasi apapun.

Pada bagian belakang yang terdapat kamera utama 13 MP (f/2,2) dan kamera 2 MP dengan sensor depth (f/2,4).

Warna Objek yang digunakan adalah spidol beraneka warna yang disusun di luar ruangan.

Saat pemotretan cuaca mendung.

Terlihat ada warna yang sedikit meleset pada gradasi spidol warna hijau yang terlihat sebagai biru.

Data teknis: ISO 100, kecepatan 1/210 detik dan f/2,2.

Tanpa flash.

Bokeh Menurut pihak Redmi, pangsa kelas pemula ini mendambakan adanya hasil foto bokeh dari smartphonenya.

Pada Redmi 10A terlihat sudah ada pengaturan pada kamera berbentuk oval dan kotak.

Pengguna tinggal memilih settingan yang diinginkan.

Objek yang menjadi fokus dapat berpose di tengah, lalu sekelilingnya terlihat blur.

Namun, besaran blurnya sudah tidak bisa dikutak-katik.

Blur Alami Efek blur alami juga bisa didapatkan, contohnya pada bunga ini.

Hasil blur yang didapat memang berasal dari bukaan diafragma.

Data teknis: ISO 118, kecepatan 1/50 detik dan f/2,2.Tanpa flash.

Pemotretan di dalam ruangan Foto ini adalah contoh pemotretan di dalam ruangan dengan cahaya dari jendela.

Lokasi pengambilan adalah kantor Xiaomi di lantai 8 yang memiliki jendela yang besar dengan tinggi lebih dari 1,6 meter.

Data teknis: ISO 135, kecepatan 1/50 detik dan f/2,2.

Tanpa flash.

Pemotretan malam Pemotretan malam ini menggunakan tripod mengingat kecepatan yang digunakan lambat.

Lokasi di perempatan Senen, Jakarta Pusat.

Setelan otomatis Pada kamera memang ada opsi foto malam.

Pada foto terlihat tiang flyover tetap jelas sedangkan terjadi pergerakan kendaraan pada melintas.

Data teknis: ISO 329, kecepatan 1/25 detik dan f/ 2,2.

Tanpa flash.

Setelan manual Jika jalanan terlihat sepi dan ada garis menyala di jalan, itu adalah lampu mobil.

Mobil tidak tertangkap karena bergerak, yang terlihat hanyalah lintasan cahaya dari lampu kendaraan tersebut.

Data teknis ISO 100, kecepatan 1 detik, f/2,2.

Tanpa flash.

Pada mode potret terdapat beberapa filter seperti mint, citrus, langit biru, negatif film, vivid, klasik dan sebagainya.

Kamera depan Untuk pemotretan dengan kamera depan 5 MP (f/2,2) juga terdapat filter yang sama dengan kamera belakang.

Hal lain dari perangkat ini adalah memiliki sensor sidik jari di bagian belakang dan kunci layar dengan pengenalan wajah berbasis AI.

Kapasitas baterainya juga besar 5.000 mAh dengan pengisian 10 W.

Jadi, Redmi 10A memang cocok bagi pengguna yang hanya membutuhkan fitur standar dan memiliki kapasitas baterai yang besar.

Misalnya, cocok untuk pengendara ojek online tidak perlu main game yang berat.

Jika sedang menunggu pelanggan di malam hari, bisa berkreasi memotret arsitektur atau objek menarik asal ponselnya tidak goyang.

Namun produk ini tidak memiliki sertifikasi tahan air, jadi berhati-hatilah menggunakan di saat hujan.

Selain itu juga tidak memiliki fitur NFC.