Hanya jet tempur F-35 yang paling bisa bertahan di langit di atas Ukraina yang mematikan saat ini.
Bahkan jet tempur siluman ini bisa mendominasi jika saja NATO harus terlibat dalam perang udara melawan jet-jet tempur Rusia–dibandingkan jet tempur Amerika lainnya yakni F-15EX dan F-16.
Keyakinan ini ke luar dari mulut Billie Flynn, mantan pilot uji pesawat tempur produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat.
“Sementara tidak ada yang ingin NATO terseret ke dalam perang.
Tapi, jika terjadi, itu akan benar-benar menghancurkan pasukan Rusia,” katanya dalam wawancara dengan The Aviationist dan dipublikasi 7 April 2022.
Flynn termasuk orang yang mengetahui luar-dalam program dan pesawat F-35.
Karirnya tertambat di Lockheed Martin selama 17 tahun, dari 2003 hingga 2020, untuk mendukung program Joint Strike Fighter.
Sebelumnya, dia menerbangkan CF-18 Hornet untuk Royal Canadian Air Force, kemudian menjadi pilot uji untuk Eurofighter Typhoon.
Pengalaman pula yang membuatnya yakin akan kemampuan F-35 dibandingkan pesawat tempur Amerika dan Barat lainnya.
Dia mengungkap F-15EX memang mampu melesat lebih cepat dan terbang lebih tinggi.
Kecepatan maksimumnya bisa lebih dari 2 Mach, sedangkan F-35 hingga 1,6 Mach.
Namun, berbeda dari F-35, kecepatan maksimum F-15EX itu disebutnya tak bisa dicapai jika menjinjing persenjataan penuh.
Hal yang sama disebutnya juga dialami pada F-16 (yang bisa sampai 2,05 Mach) dan Eurofighter Typhoon (sampai 1,9 Mach).
Keunggulan lain dari F-35 tentu saja kemampuan siluman yang menghindarinya dari gaya bertempur dogfight yang menuntut setiap pilot harus melihat pesawat musuh lalu adu cepat menembak dan menghindar.
“Saya bisa menembakkan rudal dari manapun lokasi yang saya inginkan sebelum dia (pilot musuh) bahkan menyadari keberadaan saya,” katanya.
Flynn percaya bahwa jaringan sensor dan kemampuan untuk berbagi data dengan pesawat lain dan aset di darat, akan menjadikan F-35 sebagai pembunuh pertahanan udara yang efisien.
Mampu mengidentifikasi dan menghancurkan sistem rudal S-400 Rusia atau platform pertahanan udara lainnya.
The Aviationist mewawancarainya seiring dengan jet tempur jenis itu semakin menyebar di negara-negara Eropa.
Pesawat ini pula yang dikerahkan ke sayap timur NATO di antara meningkatnya ketegangan dengan Rusia pasca-invasi negara itu ke Ukraina akhir Februari lalu.
Menurutnya, F-35 didesain tepat untuk situasi lingkungan seperti yang saat ini terlihat di Ukraina.
Kapasitas jet tempur ini untuk menetralisir musuh diklaim Flynn tak tertandingi jet tempur lain di angkatan udara negara manapun saat ini.
“Faktanya adalah jet-jet tempur F-35 ada di sana (sayap timur NATO yang berbatasan dengan wilayah Rusia), menakuti semua orang di kubu seberang.” “Tak semua pilot pesawat tempur bisa menerbangkan F-35” Billie Flynn juga berpendapat bahwa F-35 sangat berbeda dari pesawat tempur era Perang Dingin Uni Soviet.
Menurutnya, pilot-pilot yang masih menerbangkan pesawat tempur era Soviet, seperti MiG-29, tak mampu mengoperasikan F-35 yang merupakan pesawat tempur generasi kelima itu.
Dia merujuk kepada tiga negara anggota NATO—Slovakia, Bulgaria, dan Polandia—yang masih memiliki jet tempur MiG-29 Soviet.
Fulcrum, sebutan NATO untuk jet tempur itu, dirancang pada akhir 1970-an, setara dengan F-16 Fighting Falcon Amerika.
Menurut Flynn, seorang pilot yang telah menerbangkan pesawat tempur era Soviet untuk sebagian besar karir mereka tidak akan dapat secara efektif menerbangkan F-35.
Ini karena kedua pesawat dibangun dengan filosofi desain yang sama sekali berbeda.
Jet tempur MiG juga disebutnya tidak memiliki kecanggihan teknologi F-35.
Mulai dari desain siluman hingga sistem bukaan terdistribusi yang memungkinkan pilot untuk ‘melihat’ melalui sisi pesawatnya.
“Seorang pilot yang tidak terbiasa dengan kemajuan seperti itu, terbang dengan memori otot dan naluri yang terlatih, mungkin tidak memanfaatkan semua yang ditawarkan F-35 dengan benar,” katanya.
Perang Rusia-Ukraina telah merenggut lebih dari tiga lusin pesawat tempur dan jet serang dari kedua belah pihak.
Jet Angkatan Udara Ukraina, misalnya, tidak hanya harus berurusan dengan Su-30M Flanker dan Su-35 Flanker-E, pesawat tempur multi-peran, tetapi sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 dan pertahanan udara medan perang jarak pendek.
Sistem pesawat tempur Rusia harus bersaing dengan pesawat tempur Ukraina, jaringan pertahanan udara asli Ukraina, dan sekarang semakin banyak sistem rudal permukaan-ke-udara yang disumbangkan oleh NATO.
POPULAR MECHANICS, THE AVIATIONIST