Setiap sel dalam tubuh membutuhkan air.
Air sangat penting untuk fungsi pencernaan, jantung, paru-paru, dan otak.
Ada banyak pedoman tentang jumlah air yang harus diminum.
Sarah Krieger, ahli gizi terdaftar di St.
Petersburg, Florida, Amerika Serikat, menyarankan menyesuaikan berat badan dalam pon.
Berat badan dalam pon dibagi menjadi dua.
Misalnya, jika berat 140 pon (63 kilogram), itu berarti butuh minum 70 ons cairan (sekitar 2 liter), yang setara dengan hampir sembilan cangkir cairan.
Itu juga tergantung pada tingkat aktivitas, jika berada di luar dalam cuaca panas, atau jika sedang hamil, menyusui, atau sakit, kebutuhan cairan meningkat.
Rekomendasi asupan air dari National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine menyarankan pria minum setidaknya 13 (cangkir cairan per hari dan wanita menargetkan 9 cangkir cairan atau lebih.
Lalu kapan waktu terbaik meminumnya? Inilah tujuh waktu minum air putih yang paling disarankan.
1.
Bangun tidur Daripada susah payah bikin kopi, minumlah satu hingga dua cangkir air terlebih dahulu.
Selama tidur tubuh tidak mendapatkan cairan, jadi ketika bangun sudah mengalami dehidrasi, jelas Krieger.
Kopi pun dianggap sebagai cairan meskipun mengandung kafein.
2.
Sebelum makan Air mungkin berperan dalam manajemen berat badan, kata Melissa Mitri, pakar diet di Connecticut, Amerika Serikat.
“Minum secangkir air sebelum makan dapat membantu merasa lebih kenyang dan membantu mencegah makan berlebihan,” katanya.
Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa minum air sebelum makan membantu pria dan wanita makan lebih sedikit dan merasa sama puasnya dengan kelompok yang tidak minum air sebelumnya.
Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada Oktober 2018 di jurnal Clinical Nutrition Research.
3.
Setelah makan Minum air setelah makanan membantu pencernaan, kata Mitri.
Air sangat penting untuk diminum bersama makanan berserat tinggi.
Serat bergerak melalui sistem pencernaan dan menyerap air, membantu membentuk tinja dan meningkatkan keteraturan, katanya.
4.
Siang hari Menjelang sore, biasanya terjadi penurunan tingkat energi.
Kemerosotan ini membuat banyak orang minum kopi di penghujung hari, tetapi pilihan minuman ini dapat mengganggu tidur, kata Mitri.
Bahkan minum kafein enam jam sebelum tidur ternyata mengganggu tidur dibandingkan dengan plasebo, kesimpulan penelitian sebelumnya.
Jadi daripada minum kopi, lebih baik minum air.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Nutrients pada Januari 2019 mencatat bahwa selain kelelahan, dehidrasi dapat menyebabkan kemarahan, kebingungan, dan depresi.
5.
Saat sakit kepala Sakit kepala bisa menjadi gejala dehidrasi, kata National Headache Foundation.
Terlebih lagi, itu juga bisa memicu serangan migrain.
Bagi mereka yang menderita migrain, meningkatkan asupan air dapat membantu mengurangi keparahan, frekuensi, dan durasi migrain, menurut percobaan Juli 2020 pada wanita dewasa yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Neuroscience.
6.
Saat olahraga Studi November 2019 di Sports Medicine menunjukkan bahwa dehidrasi ringan dapat menurunkan kinerja.
Untuk olahraga ringan (seperti jogging di luar, jalan cepat di pagi hari, naik sepeda telentang), minumlah segelas air sekitar 30 menit sebelumnya dan minumlah selama berolahraga, kata Mitri.
Kemudian pastikan untuk terhidrasi dengan baik setelah latihan selesai untuk menggantikan apa yang hilang melalui keringat.
7.
Sebelum tidur Jangan minum satu atau dua cangkir air sebelum tidur.
Risikonya harus bangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi, dan itu mungkin mengganggu tidur.
Namun, bawalah segelas air ke samping tempat tidur di malam hari, untuk berjaga-jaga jika merasa haus.
Bagi banyak pasien yang menjalani pengobatan, satu efek samping yang umum adalah mulut kering, jadi menjaga asupan H20 dapat membantu, kata Krieger.
EVERYDAY HEALTH